Atasi Longsor di Lereng Pegunungan, BNPB Tanami Narwastu

0
572
Ilustrasi lereng pegunungan. FOTO: VIBIZMEDIA.COM|ASIDO

(Vibizmedia-Nasional) Guna antisipasi tanah longsor, pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menanam akar wangi atau narwastu di lereng pegunungan.

Dalam kunjungan kerja bersama Presiden Joko Widodo ke Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, pada Minggu (5/1), Kepala BNPB Doni Monardo mengusulkan vertiver menjadi pilihan terbaik untuk ditanam di lahan bekas HGU (Hak Guna Usaha) yang telah digunduli, tanpa reboisasi.

“Ribuan lokasi bekas HGU, pohonnya sudah ditebangi dan ditinggal begitu saja,” ungkap Doni.

Sejenis rumput yang berasal dari India ini, vertiver termasuk dalam famili Poaceae, dan masih sekeluarga dengan sereh atau padi. Sekalipun berjenis rumput, tetapi memiliki akar yang menghunjam hingga kedalaman dua sampai dua-setengah meter.

Menurut Doni, akar wangi atau vertiver adalah pencegah longor terbaik. “Bioteknologi vertiver sudah d di ujicoba dan mendapat pengakuan World Bank bahkan PBB. Di banyak tempat dan negara, tanaman ini sudah dikenal luas sebagai tanaman pencegah longsor,” terang Doni,

Dalam kesempatan tersebut, Presiden memerintahkan Kepala BNPB Doni Monardo segera melakukan penanaman vertiver di area gundul, utamanya di lereng-lereng pegunungan. Untuk itu, Doni diminta melibatkan anggota TNI yang punya kualifikasi panjat tebing, termasuk kelompok Wanadri kelompok pendaki gunung yang memiliki keahlian mendaki.

Itu semua diawali dengan pemberian HGU kepada perusahaan tanpa kontrol serta kewajiban menghijaukan kembali lahan HGU diabaikan dan telah digunduli semena mena. Penggundulan itu sudah terjadi 10 hingga 20 tahun yang lalu, dan tahun-tahun ini baru berdampak longsor.

Dengan adanya instruksi presiden untuk menanam akar wangi tadi, diharapkan ke depan tragedi longsor bisa dikurangi, atau bahkan dicegah sama sekali. “Di sela-sela tanaman akar wangi, akan diseling tanaman keras seperti sukun, aren, dan alpukat. Selain punya nilai ekologis, juga punya nilai ekonomis,” ujar Doni.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here