(Vibizmedia – Lensa) – Menjelajahi Maluku Utara, tentunya akan menemukan banyak sisi dari kehidupan yang kita belum pernah ketahui sebelumnya. Salah satunya, tentang Suku Togukil, yang hidup nomaden di wilayah Wasile Timur.

Suku Togukil ini, biasanya ditemukan di hutan di Lolobata, Tokodoku, dan Tukur Tukur. Mereka yang masih hidup di hutan, biasanya hidup secara nomaden atau berpindah-pindah tempat. Tetapi, ada juga Suku Togukil yang sudah hidup menetap, salah satunya di Desa Beringin Jaya.

Kali ini, Lensa Vibizmedia akan menghadirkan foto-foto tentang Suku Togukil, berikut juga beberapa informasi tentang keseharian dan tempat tinggal mereka, yang bisa dilihat seperti dibawah ini :

Foto : Vibizmedia

Anak kecil yang manis ini, merupakan anak Suku Togukil yang berada di Desa Beringin Jaya. Di rumah panggungnya, ia duduk dan memandang dengan tatapan polosnya.

Foto : Vibizmedia

Foto diatas, memperlihatkan aktivitas Suku Togukil, setelah ia mencuci pakaiannya dengan menggunakan air bantaran sungai yang berlokasi di Desa Beringin Jaya. Selain untuk mencuci pakaian, air tersebut biasanya juga mereka gunakan untuk mandi. Air di bantaran sungai tersebut, memang sangatlah jernih.

Foto : Vibizmedia

Anak laki-laki kecil ini, juga merupakan anak Suku Togukil yang berada di Desa Beringin Jaya. Hidupnya sederhana namun bahagia. Wajahnya pun polos, layaknya anak-anak pada umumnya.

Foto : Vibizmedia

Foto diatas ini, memperlihatkan kehidupan Suku Togukil yang di daerah Lolobata. Rumah mereka, biasanya merupakan rumah panggung yang terbuat dari papan, dengan beratapkan jerami.

Foto : Vibizmedia
Foto : Vibizmedia

Dua foto terakhir, tentunya adalah lokasi dimana keberadaan Suku Togukil bisa ditemukan. Rumah panggung mereka, yang dekat dengan rumput dan pohon yang hijau, tentunya merupakan pemandangan yang bisa dikatakan cukup indah.

Suku Togukil, biasanya hidup menjadi petani sagu, dengan sumber sagunya berasal dari pohon sagu yang bisa ditemukan di hutan. Suku Togukil, biasanya juga senang bertempat tinggal di dekat bantaran sungai. Tentu saja, karena kebutuhan mereka, seperti mencuci baju dan mandi, biasa mereka lakukan di bantaran sungai.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here