(Vibizmedia – Index) – Bursa saham utama Asia Pasifik pada penutupan perdagangan hari Kamis (23/05), banyak bursa saham utama mencetak kerugian karena kekhawatiran bahwa tensi perang perdagangan AS-China melonjak menjadi perang dingin teknologi. Yang menghancurkan harapan kesepakatan sebelum atau pada KTT G20 yang akan diadakan bulan depan di Jepang.
Indeks Shanghai Composite China turun 39,19 poin atau 1,36 persen menjadi 2.852,52 dan indeks Hang Seng Hong Kong turun sebanyak 1,58 persen menjadi 27.267,13 di tengah pertikaian antara dua ekonomi terbesar dunia.
Bursa saham Jepang ditutup lebih rendah karena saham teknologi banyak terpukul pada laporan Amerika Serikat sedang mempertimbangkan sanksi pada perusahaan video surveillance Hikvision. Indeks Nikkei turun 132,23 poin atau 0,62 persen menjadi 21.151,14, yang tertekan anjloknya saham kelas berat SoftBank Group anjlok 5,3 persen setelah mengumumkan akan menunda meluncurkan smartphone baru yang dibuat oleh saham Huawei Technologies Co.
Perdagangan saham di bursa saham Korea Selatan di Seoul berakhir lebih rendah di tengah sengketa perdagangan yang semakin intensif antara Amerika Serikat dan Cina. Indeks Kospi turun 5,27 poin atau 0,26 persen menjadi 2.059,59 dengan saham SK Hynix dan Posco turun lebih dari 1 persen.
Dikawasan Pasifik, perdagangan bursa saham mixed dengan bursa Australia turun sedangkan bursa New Zealand alami kenaikan moderat. Indeks ASX 200 turun 18,90 poin atau 0,29 persen menjadi 6.491,80 dengan tekanan anjloknya saham pertambangan dan perbankan besar. Indeks NZX 50 di Selandia Baru berakhir naik 25,93 poin atau 0,25 persen pada 10.263,41.
Untuk perdagangan bursa saham Indonesia di bursa Jakarta ditutup menguat signifikan, dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 1,57 persen ke posisi 6032.69. Support kuat indeks dipicu oleh lonjakan saham-saham unggulan sektor finance dan infrastruktur.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang